Sementara banyak orang sangat takut dengan kemajuan kecerdasan buatan dan bahaya yang ditimbulkannya AI untuk banyak pekerjaan, teknologi ini juga akan membawa kemajuan besar di bidang medis. Deteksi Alzheimer melalui AI menjadi salah satu dari ratusan aplikasi kecerdasan buatan di bidang medis.
Para peneliti dari University of Alberta mengembangkan model pembelajaran otomatis yang dapat diakses melalui telepon genggam (smartphone) yang dapat mendeteksi tanda-tanda awal demensia Alzheimer.
Berada dalam tahap pengujian, proyek baru ini memberikan hasil yang sangat luar biasa. Model tersebut berhasil mendeteksi dengan akurasi 70% - 75% keberadaan penyakit tersebut, pada sampel yang mencakup penderita Alzheimer dan orang sehat.
Alat ini memungkinkan deteksi Alzheimer dengan bantuan AI itu memiliki potensi untuk mendorong pengobatan dini, memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan layanan telehealth (pengobatan jarak jauh) dengan mengatasi hambatan bahasa atau geografis.

Informasi lebih lanjut tentang penelitian ini dapat ditemukan di ieee.org. Exploring Language-Agnostic Speech Representations Using Domain Knowledge for Detecting Alzheimer’s Dementia.